Entah sampai kapan mimpi itu menghantui kepalaku,
Menyesakkan nafasku.
Tentang kapan kita bertemu pandang
Tentang kapan kita memadu kasih dalam diskusi
Tentang bagaimana kamu menggunakan retorika lihaimu..
Tentang aku yang membawa pedang argumentasi untuk menebas statemenmu,
Ini mimpiku,
Meneguk cairan hitam legam dengan menikmati wajahmu yang rupawan
Kuharap,
ceritaku bukanlah musiman,
Seperti musim semi yang hilang karena musim dingin,
Ku tak menginginkan kau beku dalam tatapan dinginmu yang membuatku kaku,
Kuharap,
Kehangatanmu abadi,
Wahai Kekasih!
0 komentar:
Posting Komentar